BANDARLAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) melalui Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (BPHM) melaksanakan Workshop Pengisian Indikator Kinerja Perguruan Tinggi, Selasa,(6/9/22).
Kegiatan yang digelar di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat ini dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan TIK Unila Prof. Ir. Suharso, Ph.D. didampingi Kepala BPHM Budi Sutomo, S.Si., M.Si.
Workshop Pengisian Indikator Kinerja Perguruan Tinggi dilaksanakan secara tatap muka. Kegiatan dihadiri oleh para wakil dekan lingkungan kampus, para kepala biro, ketua SPI, dan staf administrasi bagian sistem perencanaan setiap unit kerja.
Prof. Suharso mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan rancangan kegiatan yang akan dijalankan oleh institusi. Ia meminta seluruh perencanaan kegiatan di setiap unit kerja harus mengacu pada delapan Indikator Kinerja Utama (8 IKU) Kemendikbudristek RI dan Perguruan Tinggi.
Berada di peringkat 9 nasional, saat ini Unila terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan prestasi dengan menjalankan dan mengakselerasi berbagai program yang mengacu pada 8 IKU.
Secara khusus mulai tahun 2020 hingga 2023 ke depan, Unila kembali membangun dan mempersiapkan sistem guna melaksanakan dan mengimplementasikan kebijakan percepatan kinerja sesuai 8 IKU.
Ia mencontohkan aplikasi Sistem Informasi Perencanaan (Simren) sebagai salah satu yang dirancang Unila untuk proses pelaksanaan dan controlling yang lebih mudah guna mengakselerasi upaya unit kerja.
“Simren merupakan program yang menunjang kinerja, dengan adanya sistem ini, tidak hanya sebagai pengarah, kita juga menerima masukan guna kesempurnaan pelaksanaan program ataupun sistem ini ke depan”, ujarnya.
Sebagai mana fungsi dari bagian perencanaan adalah untuk menunjang bagian akademik dan kemahasiswaan selaku core business Unila, tetapi di sisi lain perlu didukung oleh berbagai masukan dan usulan dari setiap unit.
Dalam kesempatan tersebut Prof. Suharso juga memastikan bahwa pelaksanaan program perencanaan akan dilakukan berdasarkan usulan dari tiap unit.
“Tidak ada program perencanaan yang dilakukan tanpa ada usulan dari bapak ibu dari unit masing-masing, kami hanya bisa mengarahkan, gak bisa kami sembarangan manaruh secara dadakan program-program tertentu”, tegasnya. (*)