Bandarlampung – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Membuka Acara Pertemuan Nasional Ilmiah Tahunan Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial (PIT HOGSI) XV, yang berlangsung di Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung, Senin (16/10/2023).
Acara tersebut mengusung tema Profesionalisme Dokter Obginsos dalam Menghadapi Tantangan Kesehatan Reproduksi di Indonesia dan akan dilaksanakan tanggal 16 Oktober sampai 18 Oktober mendatang.
Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, Gubernur Arinal, mengapresiasi pertemuan ilmiah ini, karena semakin memantapkan peran dan posisi HOGSI dalam proses pembangunan bangsa, dengan semakin memantapkan koordinasi dan konsolidasi serta kebersamaan dan kekeluargaan di dalam tubuh organisasi.
Pada Tahun 2045, jelasnya, Indonesia akan masuk pada usia emas. Di saat itulah, Indonesia diharapkan bisa menjadi negara dengan pendapatan tinggi setara negara maju. Bonus demografi bisa dicapai secara optimal, akan tetapi, capaian dari cita-cita tersebut hanya bisa didapatkan jika sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia berkualitas dan berdaya saing. Hal itu termasuk kualitas dari status kesehatan setiap individu di masyarakat.
“Saya melihat kualitas kesehatan saat ini belum optimal. Pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan perlu digalakkan. Pembangunan kesehatan tersebut harus diupayakan oleh seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun Pemerintah Pusat dan Daerah,” jelas Gubernur Arinal.
Dalam mendorong pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Gubernur Arinal telah melaunching Program Warung Sehat. Program ini merupakan inovasi dalam rangka penurunan angka stunting, pemberian layanan kesehatan dan penyediaan produk kesehatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan obat, vitamin, dan lainnya bagi masyarakat di desa. Program tersebut bekerjasama dengan PT. Kimia Farma Apotek.
Tak hanya itu, kedepan Gubernur Arinal juga akan membangun Rumah Sakit berstandar Internasional.
Lanjut, Gubernur Arinal menyampaikan keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari derajat kesehatan masyarakat. Dalam hal ini terdapat beberapa indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, khususnya indikator kesehatan ibu dan anak, yaitu angka kematian ibu dan anak, usia harapan hidup, jumlah cakupan pelayanan kesehatan dan lain-lain. Hal ini selaras dengan tema yang diusung pada hari ini, yaitu Kecepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Stunting di Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung telah mengerahkan berbagai upaya melalui program Lampung Ramah Perempuan dan Anak. Pemerintah Provinsi Lampung terus memperluas adanya desa ramah perempuan dan peduli anak di daerah itu untuk mendukung pemberdayaan perempuan.
“Pada Tahun 2023 Provinsi Lampung memiliki 30 desa percontohan ramah perempuan dan perlindungan anak,”
“Alhamdulillah, terkait penanganan stunting yang juga menjadi pembahasan pada pertemuan ini, pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan tren yang positif, dari 27,28% di Tahun 2016, menjadi 18,5% di Tahun 2021, dan 15,2% di Tahun 2022. Pencapaian di Tahun 2022 ini menempati peringkat ke-3 provinsi dengan stunting terendah se-Indonesia,” ujar Gubernur Arinal.
“Hal ini tentu akan menjadi kebanggaan bagi Provinsi Lampung, namun pencapaian ini jangan membuat kita cepat berpuas diri, masih ada target 14 persen yang perlu kita pastikan untuk kita capai di Tahun 2024,” tambahnya.
Melalui perjumpaan kita pada hari ini, Gubernur Arinal mengajak Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial dapat memanfaatkan pertemuan ilmiah tahunan bagi pengembangan kapasitas diri dan organisasi, sehingga nantinya sebagai organisasi yang bergerak di bagian Obstetri dan Ginekologi, HOGSI kedepannya dapat mempersiapkan langkah solutif dan antisipatif dalam menjalankan perannya sebagai salah satu organisasi terandal dalam proses pembangunan bagi Indonesia, khususnya Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PP POGI, dr. Surahman Hakim, menyampaikan bahwa dalam menghadapi berbagai tantangan kedepan, Perhimpunan Hogsi memiliki andil yang sangat besar,tidak hanya bagaimana mengurangi kejadian atau kematian akibat kanker serviks, bukan hanya menurunkan angka kematian bayi, tapi jauh lebih besar yaitu bagaimana kita menyiapkan generasi emas Indonesia.
Dimana Perhimpunan Hogsi memiliki kompetensi dan kemampuan yang luar biasa dalam hal profesional yaitu bagaimana pendekatan kolaboratif, pendekatan komprehensif, pendekatan humanis dalam menjawab pertanyaan tantangan kedepan.
Lanjut, Ia menuturkan bahwa Gubernur Arinal memiliki visi dalam pengembangan kesehatan dan pembangunan kesehatan di Provinsi Lampung.
“Ini merupakan tanggungjawab kita terutama teman-teman Perhimpunan Hogsi untuk bersama-sama mendukung pembangunan Provinsi Lampung,” jelasnya. (Adpim)