Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Hoby

Petualangan Mengenal Tinta Hitam

138
×

Petualangan Mengenal Tinta Hitam

Share this article
Example 468x60
Spread the love

TAK terasa, sudah lebih dari dua tahun saya menekuni hobi baru ini. Minggu, 12 November 2023, adalah tanggal yang akan selalu saya kenang hari di mana perjalanan saya dalam dunia memancing cumi-cumi di Teluk Lampung dimulai.

Sebelumnya, saya tak pernah membayangkan bahwa hobi ini akan membawa pengalaman yang begitu mendalam. Malam itu, saya bersama lima orang rekan berangkat dengan semangat, meskipun kami sadar bahwa bermalam di lautan bukan perkara mudah.

Example 300x600

Kami berangkat dari rumah orang tua seorang tetangga yang terletak di pinggiran Pantai Panjang. Saat itu sudah larut malam, sekitar pukul 20.00 WIB, namun semangat kami tetap membara. Perbekalan yang kami bawa lebih menyerupai bekal piknik: nasi bungkus, rokok, air mineral satu dus, serta es batu untuk menjaga kesegaran cumi jika beruntung mendapatkan tangkapan banyak.

Di depan rumah pemilik kapal yang berdinding kayu dan berdiri di atas air, sebuah kapal kayu telah siap menunggu. Dengan deburan ombak dan percikan air asin yang menyentuh wajah, kami pun berangkat menuju spot pemancingan.

Namun, ada satu hal yang membuat saya sedikit cemas: kami tidak dibekali pelampung. Keselamatan seharusnya menjadi prioritas, tetapi malam itu, yang kami bawa hanyalah tekad dan semangat berburu cumi pertama kami.

Tak butuh waktu lama, sekitar 30 menit kemudian kami tiba di sebuah Tugboat—kapal kecil yang biasa digunakan untuk menarik kapal Tongkang ke pelabuhan Panjang. Pemilik kapal meminta izin untuk mengikat tali perahu, dan kami pun bersiap memancing si tinta hitam.

Waktu terus berjalan, hingga jarum jam menunjukkan pukul 10 malam. Namun, dua orang dari rombongan kami mulai diam, tak banyak bicara. Rupanya mereka terkena mabuk laut. Melihat mereka terkulai lemas dengan wajah pucat, saya bersyukur tidak mengalami hal yang sama. Mungkin karena saya sudah terbiasa menyeberang dengan kapal feri Bakauheni-Merak, sehingga tubuh saya lebih mudah beradaptasi dengan ombak.

Tiba-tiba, saya merasakan getaran di ujung joran. Jantung saya berdebar, adrenalin terpacu. Tarikannya terasa berbeda, dan ketika akhirnya saya berhasil mengangkat cumi pertama, rasanya luar biasa! Rasa bangga, bahagia, dan takjub bercampur jadi satu.

Bagi saya, ini bukan sekadar memancing. Ini adalah pengalaman yang mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan keberanian menghadapi ketidakpastian.

Sejak saat itu, saya semakin penasaran dengan dunia percumian. Saya mulai mencari lebih banyak informasi di media sosial, terutama di Facebook, tempat para Kapten Kapal Motor (KM) sering membagikan hasil tangkapan mereka.

Melihat postingan mereka, saya takjub. Dalam satu malam, seorang angler bisa membawa pulang puluhan kilogram cumi segar. Termos dan wadah mereka penuh, hasil jerih payah berburu di lautan.

Tak hanya itu, video-video para pemancing di YouTube semakin membuka wawasan saya. Dari sana, saya belajar tentang teknik memancing yang lebih efektif, spot-spot potensial, hingga kapan musim cumi tiba. Saya mulai mengumpulkan peralatan yang lebih baik, memperdalam teknik, dan mempersiapkan diri untuk petualangan berikutnya.

Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa memancing cumi bukan sekadar tentang mendapatkan hasil tangkapan. Ini tentang ketekunan, keberanian, dan kesiapan menghadapi hal-hal yang di luar kendali—seperti cuaca, ombak, atau bahkan keberuntungan.

Di lautan, tidak semua tarikan adalah cumi. Kadang, angler merasakan joran berat, mengira mendapat cumi besar, tapi ternyata hanya sampah plastik atau kain dari dasar laut yang tersangkut di tali pancing.

Namun, di situlah letak pelajarannya. Seperti dalam kehidupan, kadang kita berharap sesuatu yang besar, tetapi yang kita dapatkan justru hal lain. Yang penting adalah bagaimana kita terus mencoba, bertahan, dan belajar dari setiap pengalaman.

Teluk Lampung telah mengajarkan saya banyak hal, bukan hanya tentang teknik memancing, tetapi juga tentang diri sendiri. Saya semakin memahami bahwa dalam hidup, kita harus berani melangkah dan menjelajahi hal-hal baru.

Perjalanan ini masih panjang, dan saya yakin masih banyak kisah menarik yang menanti untuk diceritakan. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi para pembaca untuk mengejar hobi mereka, menghargai keindahan alam, dan melihat kebesaran Sang Pencipta dalam setiap sudut dunia ini.

Teluk Lampung hanyalah satu bagian kecil dari perjalanan panjang saya. Masih banyak tinta hitam yang harus diburu, dan saya siap menceritakan petualangan berikutnya! (Rosid)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *