Bandarlampung,-Dunia pendidikan tercoreng, lantaran kacau balau nya proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA 2023 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.
Pasalnya, diduga banyak ditemukannya kecurangan ketika sekolah mengakui bahwa titik koordinat zona itu bisa diatur dan sekolah tidak pernah melakukan verfikasi faktual terkait lokasi peserta PPDB, sekolah percaya saja dengan berkas administrasi calon siswa.
Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay mengatakan, sebaiknya orang nomor satu dan dua di Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim mencermati permasalahan PPDB yang menghebohkan di kalangan warga masyarakat Lampung.
“Terkait pendidikan ini nanti dari Komisi V bisa dibicarakan agar dicarikan solusi yang terbaik,” pungkas Mingrum.
Sementara, Ketua Komisi V DPRD Lampung Yanuar Irawan dalam Rapat Paripurna menghadirkan lima SMA terkait PPDB.
“Atas dasar temuan tersebut, kami minta pengumuman PPDB ditunda,” jelas Yanuar saat Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi Lampung, Rabu (21/6/2023).
Menurut Yanuar Irawan, persoalan PPDB jangan dianggap remeh karena menyangkut masa depan para siswa.
“Selama sistem zonasi ini berlaku, korbannya anak-anak dari di kecamatan sekolah itu. Daftar di kecamatan lain, tidak akan lolos karena zonasinya jauh,” papar Yanuar.
Ditambahkannya, DPRD Lampung juga mendapat banyak laporan kecurangan dari calon siswa maupun wali murid. Hari ini kami mengundang lima SMA sebagai sampel untuk melakukan pendalaman terkait proses PPDB.
Dari hasil pertemuan tersebut, perwakilan dari tiap sekolah mengakui bahwa titik koordinat zona itu bisa diatur. Kemudian sekolah tidak pernah melakukan verfikasi faktual terkait lokasi peserta PPDB. Sekolah percaya saja dengan berkas administrasi yang dibawa calon siswa.
“Oleh karenanya kami meminta pengumuman PPBD besok itu dituda dulu. Karena tahun kemarin sudah ada korbannya ada di SMA Negeri Metro. Itu kepala sekolahnya kita usulkan dipecat. Kita tidak mau ada korban lagi, dan harus kita cegah Bersama-sama,” tegasnya.
Seperti diberitakan rilis.id, Sekretaris Disdikbud Lampung, Tommy Efra Hardanta mengatakan pihaknya telah menggelar rapat dengan seluruh kepala sekolah SMA. Disdikbud meminta agar seluruh sekolah melakukan verifikasi ulang data dan berkas peserta PPDB.
“Yang pertama langkah yang akan diambil adalah melakukan verifikasi ulang kepada seluruh peserta yang terdaftar. Disisir satu persatu. Kedua akan ada penundaan waktu pengumuman,” ujar Tommy di ruang kerjanya, Kamis (22/6/2023).
Tommy mengatakan pengumuman yang harusnya digelar pada Jumat pagi (23/6/2023) akan ditunda menjadi Jumat malam. Sampai seluruh proses verifikasi rampung.
“Saat ini semua sekolah melaksanakan verfikasi tersebut dan harusnya besok pengumuman pagi diundur jadi malam setelah semua selesai verifikasi,” jelasnya.
Adapun proses verifikasi yang dimaksud yaitu setiap panitia PPDB di sekolah mendatangi satu per satu rumah calon siswa.
“Satu per satu dicek. Contohnya ada yang daftar 500, yang masuk zonasi ada 173. Itu semua dicek satu persatu benar nggak. Kalau memang itu bermasalah langsung turun dan bisa pembatalan,” tandasnya. (DBS/*)