Bandar Lampung — Kasus dugaan perselingkuhan antara seorang dokter spesialis bedah berinisial (FR) yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Muluk (RSUDAM) dengan seorang petugas ruang Delima berinisial (SL) baru-baru ini mengguncang dunia maya dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pegawai RSUDAM serta masyarakat Provinsi Lampung. Namun, hingga saat ini, tidak ada penjelasan resmi dari manajemen rumah sakit mengenai masalah tersebut.
Seperti diberitakan Media Tinta Informasi, Direktur maupun pihak Humas RSUDAM terkesan tidak memberikan tanggapan yang jelas mengenai insiden ini. Mereka justru menganggapnya sebagai urusan pribadi antara kedua oknum tersebut dan menyatakan bahwa masalah ini tidak ada kaitannya dengan RSUDAM.
Padahal, dugaan perselingkuhan yang terjadi di lingkungan rumah sakit tersebut berpotensi merusak reputasi dan kredibilitas RSUDAM. Menurut informasi yang diterima oleh tim media, oknum dokter tersebut diduga mencoba menyuap sejumlah wartawan untuk menghentikan pemberitaan mengenai kasus ini dengan memberikan uang dalam jumlah besar. Diduga, hal ini dilakukan agar berita terkait dugaan perselingkuhan tidak berlanjut dan dapat dihapus dari media.
Tindakan ini menuai perhatian dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ketua beberapa organisasi masyarakat (Ormas) di Kota Bandar Lampung.
“Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), kedua oknum ini seharusnya tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika terbukti melanggar, mereka seharusnya mendapatkan sanksi,” ujar salah seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya, pada Minggu (26/01/2025).
Ia menambahkan, “Meskipun tindakan mereka bersifat pribadi, dugaan perselingkuhan yang terjadi di lingkungan publik seperti rumah sakit seharusnya mendapat perhatian khusus. Sebagai ASN, mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan tindakan mereka harus mendapat sanksi sebagai pelajaran bagi yang lain.”
Tokoh masyarakat tersebut juga menyatakan, “Publik berhak mengetahui sanksi apa yang diberikan kepada kedua oknum tersebut. Mengingat kasus ini sudah menyebar luas dan menjadi konsumsi publik, manajemen RSUDAM seharusnya memberikan penjelasan resmi mengenai dugaan perselingkuhan ini. Jika memang benar, masyarakat perlu tahu langkah apa yang telah diambil terhadap kedua oknum tersebut untuk mencegah persepsi negatif terhadap RSUDAM.”
