BANDARLAMPUNG – Tim mahasiswa Universitas Lampung (Unila) membuat produk kopi rendah kafein dan kaya rempah, Ralocaf. Produk kopi instan ini terinspirasi dari kopi Rarobang, minuman tradisional masyarakat Ambon.
Tim yang diketuai Bella Amanda Iswahyudi, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Unila ini melakukan inovasi kopi Rarobang melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan (2022) dari Kemendikbud Dikti.
Anggota tim terdiri Aisyah Tri Ramadani (Teknologi Hasil Pertanian ‘2020), Amelia Febrina Valentina (Akuntansi ‘2020), Shobbah Mubarok Robani (Teknologi Industri Pertanian ‘2021), Meysha Nur Daffa (Farmasi ‘2021). Para mahasiswa ini dibimbing Pramita Sari Anungputri, S.T.P., M.Si., M.Sc. selaku dosen pembina.
Bella Amanda mengatakan, kopi Rarobang memadukan cita rasa kopi dengan rempah seperti jahe, cengkeh, kayu manis, serta kacang kenari sebagai topping. Namun sayangnya, minum tradisional ini belum populer di masyarakat, apalagi kalangan milenial.
Berdasarkan survei yang mereka lakukan kepada183 responden, sebanyak 83,1% mengaku tidak mengetahui serta tidak pernah meminum kopi Rarobang. Ini menjadi salah satu alasan, tim mahasiswa Unila melakukan penelitian dan menciptakan produk Ralocaf yang merupakan inovasi dari kopi Rarobang yang rendah kafein.
Ralocaf merupakan kopi Rarobang instan khas Ambon. Dengan kemasan instan, kopi Rarobang dapat dipasarkan secara luas sehingga banyak yang dapat mengenal kopi khas Ambon ini.
Menurut Bella, Ralocaf dibuat dengan proses dekafeinasi menggunakan enzim bromelin nanas yang difermentasi selama 48 jam. Tidak hanya rendah kafein, Ralocaf difortifikasi dengan bubuk cangkang telur food grade yang digunakan untuk menambah nilai gizi, khususnya untuk mengatasi permasalahan rendahnya konsumsi kalsium.
Dikomersialkannya Ralocaf ke seluruh Indonesia bisa menjadi solusi minuman kopi sehat rendah kafein, tinggi kalsium, rendah kalori, dan sebagai peningkat imunitas tubuh sehingga aman untuk dikonsumsi segala kalangan.
“Setelah kami lakukan uji laboratorium, Ralocaf memiliki kadar kafein sebanyak 5.000mg/kg. Hal ini berarti bahwa Ralocaf lebih rendah kafein dibandingkan kadar kafein pada kopi umumnya, yaitu 14.000mg/kg. Ralocaf juga mengandung kalsium sebanyak 216 mg yang dapat memenuhi 20% angka kecukupan gizi,” ungkap Bella.
Ralocaf mulai dipasarkan secara luas pada Juli 2022. Saat ini, Ralocaf sudah tersedia di beberapa marketplace. Informasi terkait Ralocaf juga dapat ditemukan melalui berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, Youtube, dan juga Tiktok.
Diharapkan Ralocaf bisa menjadi alternatif kopi yang bisa dikonsumsi berbagai kalangan masyarakat tanpa perlu khawatir akan dampak dari kafein.
“Kami berharap Ralocaf dapat mengangkat kopi nusantara, meningkatkan imunitas tubuh dengan adanya rempah, serta memenuhi kebutuhan kalsium dengan adanya penambahan cangkang telur,” ujarnya. (*)