Bandarlampung,-Sejak memimpin Kota Bandarlampung, Eva Dwiana menginginkan kotanya cantik dan bersih. Namun, harapan bagusnya itu tak bisa terwujud tanpa keterlibatan dari hati semua pihak.
Wali kota yang siap-siap berlayar ke periode kedua ini sampai-sampai mengumpulkan petugas kebersihan untuk menyemangati mereka agar kotanya bersih di Aula Semergou, Pemkot Bandarlampung, Selasa (13/8/2024).
Ironisnya, pengusaha, masyarakat, dan barangkali pihak terkait belum menyerap semangat baik tersebut ke dalam hati. Yang penting, kelihatan bersih. Tak sampai menjawab, apakah memang sudah bersih?
Tak perlu keliling untuk melihat apakah benar-benar sudah bersih kota ini. Kita cukup melirik saja ke kanan dari kendaraan ketika melintas di jantungnya kota, Jl. Kartini, pas di depan Central Plaza Lampung.
Di depannya, ada lahan kosong yang oleh pemilik lahan — pasti orang kaya — dibiarkan tak terurus hingga pagar panel betonnya roboh dibiarkan saja membuat tak nyaman terutama pendatang yang ingin melihat indahnya kota ini.
Beda dengan orang kaya pemilik lahan di persimpangan Pakiskawat, Gotongroyong. Pagar panel betonnya rapih dan disisakan lahan antara trotoar dan panel beton untuk ditanam rumput dan tanaman hias.
Ditambah masyarakat yang kurang kesadaran kebersihannya dan pihak kompeten yang cuek jadilah lokasi itu mengotori wajah kotanya Bunda Eva yang jika dari Pemkot Bandarlampung hendak pulang ke rumah Palapa pasti melintas di situ.
Titik tersebut bisa jadi cermin bagi kita semua untuk mengukur kecantikan atau ketampanan wajah kita sendiri. Apa perlu Helo Indonesia keliling mengamati satu per satu codet-codet kota ini lainnya? (HBM)
Kota Bandarlampung Tercemar Sampah??
Bandarlampung,-Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana menginginkan kotanya cantik dan bersih. Namun, harapan bagusnya itu tak bisa terwujud tanpa keterlibatan dari hati semua pihak.
Orang nomor satu yang siap-siap berlayar ke periode kedua ini sampai-sampai mengumpulkan petugas kebersihan untuk menyemangati mereka agar kotanya bersih di Aula Semergou, Pemkot Bandarlampung, Selasa (13/8/2024).
Ironisnya, pengusaha, masyarakat, dan barangkali pihak terkait belum menyerap semangat baik tersebut ke dalam hati. Yang penting, kelihatan bersih. Tak sampai menjawab, apakah memang sudah bersih?
Tak perlu keliling untuk melihat apakah benar-benar sudah bersih kota ini. Kita cukup melirik saja ke kanan dari kendaraan ketika melintas di jantungnya kota, Jl. Kartini, pas di depan Central Plaza Lampung.
Di depannya, ada lahan kosong yang oleh pemilik lahan — pasti orang kaya — dibiarkan tak terurus hingga pagar panel betonnya roboh dibiarkan saja membuat tak nyaman terutama pendatang yang ingin melihat indahnya kota ini.
Beda dengan orang kaya pemilik lahan di persimpangan Pakiskawat, Gotongroyong. Pagar panel betonnya rapih dan disisakan lahan antara trotoar dan panel beton untuk ditanam rumput dan tanaman hias.
Ditambah masyarakat yang kurang kesadaran kebersihannya dan pihak kompeten yang cuek jadilah lokasi itu mengotori wajah kotanya Bunda Eva yang jika dari Pemkot Bandarlampung hendak pulang ke rumah Palapa pasti melintas di situ.
Titik tersebut bisa jadi cermin bagi kita semua untuk mengukur kecantikan atau ketampanan wajah kita sendiri. Apa perlu Helo Indonesia keliling mengamati satu per satu codet-codet kota ini lainnya? (HBM/helo Indonesia)