Bandarlampung,-Tokoh politik Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie angkat bicara terkait terlantarnya 133 Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi Pendidikan Jasmani (Penjas) angkatan tahun 2022 saat melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sejak tanggal 14 Januari 2024, kegiatan tersebut dilaksanakan di 3 (tiga) lokasi yaitu di Bali, Bromo dan Yogyakarta, Senin (22/1/2023).
Dirinya berharap kepada para Pimpinan di Unila untuk melakukan teguran terhadap Biro Jasa yang menangani perjalanan para mahasiswa. Dalam pandangannya terhadap masalah yang dihadapi para Mahasiswa FKIP Bidang Studi Penjas yang sedang melaksanakan tugas KKL.
Sementara diketahui bahwa para Mahasiswa telah membayar lunas biaya perjalanan tersebut dan masing-masing mahasiswa telah mentransfer dana tersebut ke rekening pribadi milik LR selaku pemilik Biro Tour and Travel.
“Jangan buat malu Universitas Lampung lah, Perguruan Tinggi ini menjadi kebanggaan kita bersama, masa Mahasiswa nya mau ditelantarkan ditengah jalan,” ucap Alzier dengan nada kesal.
Diberitakan sebelumnya, Semarang,- Ibu Rektor, tolong kami!! Seperti itulah permohonan 133 mahasiswa Fikip Universitas Lampung (Unila) saat melakukan kegiatan KKL program studi Penjas angkatan 2022 FKIP Unila, ketika ditelantarkan Bus Kensya Trans Wisata di Rest Area Tol Semarang-Batang Km 360 Kecamatan Subah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (20/10/2024) sore.
Dari 133 mahasiswa program studi Penjas FKIP Unila melakukan kegiatan KKL sejak 14 Januari 2024 di tiga lokasi yakni Bali, Bromo dan Yogyakarta, dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp4,1 juta/orang, sehingga total mencapai Rp545 juta.
Mirisnya, ketika dalam perjalan ratusan mahasiswa Unila tersebut terancam diturunkan oleh sopir Bus Kensya Trans Wisata.
Hal tersebut terjadi lantaran biro jasa tour and travel berinisial LR yang dipilih untuk mengawal keberangkatan mahasiswa Penjas FKIP Unila tersebut, belum membayar pelunasan kepada pemilik Bus Kensya Trans Wisata.
“Ibu Rektor, tolong kami mahasiswa Penjas FKIP yang mengikuti kegiatan KKL telantar di Rest Area Tol Semarang-Batang Km 360. Karena, sopir Bus Kensya Trans Wisata tidak ingin meninggalkan kami,” kata salah satu mahasiswa kepada wartawan Sabtu (20/10/2024) sore.
Menurutnya, alasan sopir tidak ingin membawa rombongan mahasiswa Penjas FKIP Unila, karena biro jasa tour and travel belum melunasi pembayaran penyewaan Bus.
“Untuk kegiatan KKL ini, kami bayar Rp4,1 juta. Dan, dananya langsung di transfer ke rekening pribadi LR. Namun, saat berangkat LR tidak ikut,” ujar mahasiswa tersebut.
Dikatakannya, dalam perjalan ada masalah, ternyata LR belum melunasi pembayaran sewa tiga Bus Kensya Trans Wisata Rp30 juta. Dengan rincian, masing-masing Bus Rp10 juta.
“Bahkan di Bali, kami mau ditinggal oleh sopir. Tapi, pemilik Bus masih baik hati tidak telantarkan kami, sampai menunggu adanya pelunasan dari pihak biro jasa tour and travel,” tukasnya.
Sementara, Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani menyarankan agar menanyakan langsung ke fakultas.
“Silakan tanya ke Fakultas saja,” jawabnya kepada Kilas Lampung. (*)